Senin, 06 Juli 2009

Resume tentang demo Forensic Tool Kit(FTK).

Saya tidak akan memberikan gambaran tentang tampilan programnya karena bagi saya, sangat bagus. Saya tidak akan memberikan gambaran tentang spesifikasinya karena hal ini bisa didapatkan di websitenya. Apalagi tentang kegunaan program FTK, kita bisa menemukannya dimanual program. Terlebih lagi saya tidak akan memberikan gambaran tentang bagaimana cara pemakaiannya, karena dalam pemikiran saya, jika anda tertarik tentang computer forensic. maka secara otomatis anda akan cepat mengerti tentang maksud dan bagaimana cara penggunaan program FTK.

Tetapi saya akan memberikan resume tentang FTK dari pandangan yang sedikit berbeda. Saya akan tetap kembali pada mata pelajaran yang sedang saya ikuti saat ini yaitu Computer forensic. jadi sebagian besar resume saya tentang FTK, saya berikan berhubungan dengan pengaruh FTK pada computer forensic.

Setelah beberapa hari belajar tentang computer forensic, walau masih tergolong sedikit pengertian dan pengetahuan saya tentang hal ini, membuat saya teringat tentang pengalaman saya ketika pertama kali mengenal linux. Saya masih ingat mencari tutorial tentang proses instalasi (saya lupa artikelnya). Setelah saya mendapatkannya, saya membacanya dan menemukan satu pernyataan yang sampai sekarang masih membekas "...linux installation today is easy, it's not like the time when men were men".

Saya akan membahas sedikit pengertian saya tentang pernyataan ini. Bagi saya yang ketika itu menganggap proses instalasi linux sangat sulit, mengambil satu kesimpulan dari pernyataan ini bahwa ternyata sebelum proses instalasi yang sudah GUI saat ini. pada "jaman dahulu kala", proses instalasi linux tampak sangat sulit dan hanya "beberapa orang yang sangat mengerti saja" yang bisa melakukannya.

Setelah mencoba memahami pelajaran yang diberikan oleh Bapak Teddy dan Bapak Chandra tentang computer forensic, maka saya tergugah pada salah satu tahap yang bagi saya agak sedikit mengganjal, yaitu "Interpretation". Interpretasi, apakah interpretasi itu?. kalau secara umum bisa dikatakan interpretasi adalah suatu usaha untuk mengartikan sesuatu sesuai dengan maknanya. dan bagaimana cara kita bisa mengartikannya ? dengan "menerka atau mengetahuinya".

Saya akan mencoba memberikan sedikit gambaran tentang arti kata "menerka atau mengetahuinya" dengan sebuah kasus computer forensic. Pada dasarnya kita semua tahu sebuah proses format disk, akan menyebabkan semua data menghilang. Saya tahu itu, Anda tahu itu, Kita semua tahu itu. tetapi Apakah itu benar, karena "hampir" semua orang tahu bagaimana caranya mendapatkan data yang hilang karena diformat walaupun mungkin tidak 100%.

Jadi, apakah orang-orang yang bisa mendapatkan data itu kembali bisa disebut sebagai seorang ahli computer forensic?. Tergantung, jika orang tersebut hanya tahu software tertentu yang bisa ia gunakan untuk mendapatkan data yang hilang maka bagi saya dia bukanlah seorang ahli computer forensic. Tetapi jika orang itu tahu data-data tersebut masih bisa didapatkan kembali karena beberapa file system tertentu bekerja dengan cara-cara yang memungkinkan data didapatkan kembali setelah dihapus, dan ada beberapa file system yang bekerja secara berbeda maka bagi saya ia bisa dianggap seorang ahli computer forensic.(Walaupun pengunaan kata "ahli" disini agak sombong, tetapi membantu saya dalam membentuk sebuah gambaran sesorang yang bisa melakukan computer forensic).

Jika kita menyimak tulisan saya, maka mungkin kita bisa menyimpulkan bahwa yang "terpenting adalah pengetahuannya bukan alatnya". bagi saya seorang computer forensic harus mempunyai lebih dari satu cara untuk mendapatkan sesuatu, karena ia tahu itu bisa dilakukan dan alat-alat/program yang ia gunakan hanya sekedar membantu mempercepat pekerjaannya.

Jadi mari kita lihat Program Forensic Tool Kit.

1. kita tahu ia bisa digunakan untuk mendapatkan data yang hilang, tapi sampai tahap apa?

2. kita juga tahu ia bisa digunakan untuk mendapatkan password, tapi password-password apa saja ?.

3. bagaimana dengan login, serial key, program-program lain di sistem operasi yang berbeda?.

4. kita juga tahu ia bisa menangani image dari suatu disk, begitu juga program-program lain dipasaran, gratis atau berbayar.

5. Tapi bagaimana jika donglenya hilang? apakah proses computer forensic berhenti sampai disini?

6. Apakah FTK bisa mengetahui suatu keanehan di jaringan ?

7. Bagaimana dengan webserver?( IIs, Apache, GlassFish, Websphere dll).

8. Apakah FTK bisa mendeteksi kesalahan konfigurasi?

9. bagaimana? Apakah ? bisakah ?

Kemungkinannya sangat besar sekali.

Yang pada akhirnya mengantarkan kita kepada kesimpulan saya mengenai program Forensic Tool Kit. Jika kita tarik garis besarnya, program ini "Sangat membantu" dan akan "memudahkan proses computer forensic", tetapi harus diingat betapapun canggihnya, betapapun kuatnya suatu program ia bersifat statik.

Suatu program dibuat berdasarkan perintah-perintah yang prewritten, untuk memecahkan masalah-masalah yang sudah diketahui sebelumnya. Dan dari apa yang saya dapatkan tentang computer forensic, bukan mengenai komputer tetapi mengenai manusia yang menggunakan komputer tersebut, manusia selalu berubah dan akan berubah dan pasti berubah.

Rabu, 17 Juni 2009

Tugas OOP

Khayalan Tingkat Tinggi OOP (Object Oriented Programming)

Jika anda membaca ini dan terlintas dalam pikiran anda, bahwa setelah selesai membaca ini maka anda akan mengerti konsep Object Oriented Programming (OOP)., maka dengan maksud baik untuk tidak membuang waktu anda, saya katakan "stop" dan lakukan hal lain yang berguna. Karena saya bukan ahlinya, saya juga bukan seorang programmer dan alasan saya menulis ini karena karena saya baru belajar OOP dengan bahasa JAVA selama 3 hari dan diharuskan untuk membuat suatu tulisan tentang OOP, secara kebetulan saya memang suka menulis.


Jadi setelah menimbang-nimbang apakah membaca tulisan ini hanya akan membuang waktu anda atau tidak, dan alhamdulillah anda memutuskan untuk melanjutkannya, maka selamat. Karena untuk beberapa menit kedepan, saya akan membawa anda berkhayal yang tidak-tidak.


Tetapi sebelum kita berbaring dan memejamkan mata (hal yang biasa kita lakukan kalau mengkhayal), maka saya akan mengajukan beberapa syarat tentang tulisan ini untuk siapa.

1. Anda sedikitnya tahu sedikit tentang sedikit pengetahuan anda yang sedikit dari sedikit topik yang sedikit ini tentang OOP.

2. Anda boleh tahu tidak bisa mampu coding di JAVA

3. Hanya ada 10 tipe orang di dunia, orang yang mengerti biner dan tidak.


Jika anda mengerti kategori pertama atau paham kategori kedua dan tertawa di kategori ketiga. Maka mari kita berkhayal.


Start. (Apakah anda bingung di windows kalau harus shutdown kita harus start dulu)



Apakah anda suka “konsep” tapi tidak suka bagaimana caranya disampaikan, sehingga bagi kita-kita yang baru belajar sesuatu yang baru yang menganggap konsep sebagai sesuatu yang penting menjadi kecewa, karena pada akhir penyampaian kita menjadi bingung, menerawang jauh dan terdengar band kuburan bernyanyi “Lupa.......Lupa Lupa Lupa, Lupa lagi konsepnya”.

Bagus. Karena saya suka konsep, saya suka “the big picture first, before we jump to details”. Jadi dengan tulisan ini saya berharap bisa menceritakannya agak lain dari yang biasa. So, without further a do, let's start mengkhayal.


This brain is intentionally left blank. :)


Tiba-tiba muncul “Mandra”.


Mandra adalah seorang project manager baru di sebuah perusahaan Dirgantara besar. Begitu dia diterima, maka segala fasilitas diberikan perusahaan seperti mobil bentley keluaran terbaru plus supir dan tukang cucinya. Rumah mewah 3 kamar mandi, 10 kamar tidur dan 2 kolam renang ( didesain khusus untuk yang bisa berenang dan yang tidak bisa berenang), fully furnished lengkap dengan pembantu, tukang kebun, satpam, Pak RT, dan Pak RW khusus buat urusan perpanjang KTP. Tidak hanya itu, dalam kontrak kerjanya Mandra akan digaji 10.000 dinar kuwait/bulan (dikurs ke rupiah 1 dinar sekitar Rp.32.000), asuransi jiwa dan kesehatan, bonus uang dan perjalanan ke LN, jam kerja flexsibel, tunjangan-tunjangan, kompensasi, insentif, kepemilikan saham, dan kantor 3000 m2 di lantai 90 di gedung perusahaan. (saya pernah bekerja di perusahaan seperti itu, sayang sekarang bangkrut).


Kalau ada diantara pembaca yang bertanya bagaimana Mandra bisa menjadi Project Manager, maka saya akan ceritakan awalnya. Mandra membaca sebuah iklan lowongan di salah satu surat kabar terkemuka yang mengatakan bahwa mereka membutuhkan seseorang yang bisa menterjemahkan Business Rule dan Strategic Vision perusahaan kepada sekelompok ahli bahasa Java. Maka setelah membaca iklan ini, Mandra mengirimkan sebuah surat lamaran yang berisikan bahwa dia bisa 3 bahasa (bahasa nasional, betawi dan jawa) dan hanya menggunakan bahasa jawa seperlunya saja, dan setengah bercanda dia juga turut mencantumkan bahwa jika memang diperlukan untuk bekerja dengan komputer, "dia bisa melakukannya dengan 11 Gigi "(Literally).


Top level management, setelah membaca surat lamaran ini mengambil keputusan bahwa dia orang yang paling tepat untuk pekerjaan ini. Pernyataannya tentang bahasa nasional dianggap sebagai bahasa C/C++, dan hanya menggunakan bahasa jawa seperlunya dianggap kerendahan hati, juga bahasa betawi mungkin adalah bahasa pemrograman baru yang sedang dia kembangkan. Karena tidak ada ahli IT yang pernah mendengarnya dan itu dikonfirm oleh mas google. Dan candaan tentang mengetik dengan 11 jari menyatakan bahwa dia tipe orang yang menyenangkan, bisa bergaul dan bekerja sama.


Jadi inilah hari pertama Mandra.


Setelah rapat bersama dengan para top management, Mandra dihadapkan dengan tugas yang sulit. Top management menghendaki mandra untuk membuat sebuah program di bahasa java tentang Pesawat karena program ini akan diharapkan meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan dan 10000 karyawannya. Setelah 2 jam dibrief, Mandra hanya ada 1 pertanyaan di otaknya. “Itu tadi orang-orang ngomong apa ya?” dan tanpa diduga-duga oleh mandra, ia ditelepon lead programmer tim IT.

“Apa yang diinginkan para Bos, Pak?” kata lead programmer.

Tanpa sempat berpikir, Mandra berkata “Pesawat”

Sontak semua programmer saling berdiskusi dan sadar bahwa selama ini, mereka tidak mencoba membuat suatu gambaran besar dari apa yang akan mereka kerjakan. Mereka tidak mencoba mengkotak-kotakan atau mengelompokkan problem domainnya. Dan semua programmer java yang pada awalnya meragukan kemampuan mandra, percaya dia jenius. Dan terciptalah class Pesawat.

class Pesawat {

}

“Bagaimana Pak Mandra?”tanya komisaris

“Beres Pak, Pesawatnya sudah jadi” jawabnya lantang

“Hebat!!!, dan pilot yang akan menerbangkannya bagaimana Pak?”tanya komisaris dengan semangat

Mandra pun menelpon lead programmer dan mengatakan kalau yang akan menggunakan pesawat adalah seorang pilot. Maka setelah diskusi seru, para programmer sepakat kalau class Pesawat akan menjadi obyek prototipe di class Pilot yang akan menggunakannya.


class Pesawat

{

}

public class Pilot {

//start awal dari program java harus ada main(), definisi public dan static sangat penting disini.

public static void main(String[] args) {

Pesawat prototipe=new Pesawat();

}}

“Selesai Pak, Pilot sudah menggunakan pesawatnya, dan tidak terjadi error” bangganya Mandra berkata.

“Pak Mandra, sekalian kalau bisa di dalam pesawat ini saya mau menaruh mesin diesel dan bahan bakarnya lho” kata Pak Dirut.

“OK pak, saya mau perintahkan anak buah saya dulu” jawab Mandra.


Para Programmerpun berhasil menaruh mesin dan bahan bakar yang mereka sebut attribut dan mereka merilis Dirgantara Ver.1. Mandra dan para programmer kembali ke rumah masing-masing.


class Pesawat

{

String mesin;

String bahanBakar

}

public class Pilot {

//start awal dari program java harus ada main(), definisi public dan static sangat penting disini.

public static void main(String[] args) {

Pesawat prototipe=new Pesawat();

}}

Hari kedua Mandra

Upacara peresmian Dirgantara Ver.1, sore harinya Mandra dan para programmer karaoke sampai larut malam.

Hari ketiga Mandra

Heboh besar diperusahaan, Dirgantara Ver.1 memang berjalan tapi tidak bekerja seperti seharusnya. Para Engineer mengeluh, karena pesawatnya tidak terasa seperti pesawat dan mengirimkan fax komplain ke kantor Mandra. Sesegera mungkin ia menelpon lead programmer dan meminta solusinya. Setelah 2 jam rapat para Programmer sepakat bahwa untuk bisa menjalankan prototipe, si Engineer harus memasang diesel di mesin dan mengisi bahan bakar dengan avtur.

class Pesawat

{

String mesin;

String bahanBakar;

}

public class Pilot {

//start awal dari program java harus ada main(), definisi public dan static sangat penting disini.

public static void main(String[] args) {

Pesawat prototipe=new Pesawat();

prototipe.bahanBakar="avtur";

prototipe.mesin="Diesel";

}}

Problem solved. Tetapi departemen teknik merasa bahwa mereka menjadi terbebani dengan harus memasang mesin dan mengisi bahan bakar setiap kali prototipe Pesawat di uji coba. Apakah tidak ada cara lain sehingga prototipe bisa memiliki keadaan yang valid begitu di pakai?

Mandra yang sedang bobo siang ketika menerima komplain ini, marah-marah ke lead programmer dan meminta mereka menyelesaikan hal ini sebelum jam pulang kantor, kalau tidak mereka harus lembur tanpa bayaran. Para programmer menyadarai bahwa, suatu obyek harus diusahakan dalam keadaan valid begitu dipakai. Mereka pun membuat metode konstruktor di class Pesawat dan sebagai bonus mereka membuat overloading metode konstruktor sehingga para engineer bisa menganti-ganti mesin dan bahan bakarnya.

Para Engineer dan Mandra tersenyum.

class Pesawat

{

public Pesawat()

{

this.bahanBakar="avtur";

this.mesin="diesel";

}

public Pesawat(String mesin, String bahanBakar)

{

this.bahanBakar=bahanBakar;

this.mesin=mesin;

}

}

public class Pilot {

//start awal dari program java harus ada main(), definisi public dan static sangat penting disini.

public static void main(String[] args) {

Pesawat prototipe=new Pesawat();

Pesawat prototipe2=new Pesawat("4 Tak","Pertamax");

}}

Hari keempat Mandra

Para engineer yang sangat senang dengan perkembangan project dan hasil kerja Mandra, kembali mendatangi Mandra dengan sebuah pertanyaan. Mandra yang semakin percaya diri dengan kemampuannya menerima kepala Engineer dan menanyakan apa yang bisa dia bantu. Kepala engineer mengungkapkan pikirannya.

“Pak Mandra, saya heran. Kenapa prototipe tidak menunjukkan sifat-sifat layaknya sebuah Pesawat ya?” ungkap Kepala engineer.

“Sifat yang seperti apa ya?”Tanya Mandra, ingin tahu.

“Layaknya sih, sebuah Pesawat itu bisa terbang dan mendarat loh Pak Mandra” jelas kepala engineer.

Diplomatis Mandra menjawab “Terima kasih atas masukkannya, saya akan mendiskusikan ini dengan team saya”

Terminology Mandra "diskusikan" adalah : dia asyik-asyik telepon ceweknya dengan pulsa kantor dan team programmer peras otak bekerja. Setelah 2 minggu banting tulang, peras keringat, sedot sumsum. team programmer berhasil menjawabnya dan menyatakan sifat-sifat atau fungsi ini sebagai metode.

class Pesawat

{

String mesin;

String bahanBakar;

public Pesawat()

{

this.bahanBakar="avtur";

this.mesin="diesel";

}

public Pesawat(String mesin, String bahanBakar)

{

this.bahanBakar=bahanBakar;

this.mesin=mesin;

}

void Terbang()

{

System.out.println("Pesawat terbang dengan mesin "+ this.mesin + " dan bahan bakar "+this.bahanBakar);

}

void Mendarat()

{

System.out.println("Pesawat berhasil mendarat");

}

public void JenisPesawat()

{

System.out.println("Jenis : Pesawat " ) ;

}

}

public class Pilot {

public static void main(String[] args) {

Pesawat prototipe=new Pesawat();

prototipe.Terbang();

prototipe.Mendarat();

}}


Hari kelima Mandra

Semua tampak normal bagi Mandra. Pagi tidak macet sampai ke kantor tidak ada kerjaan. Makan siang bisa keluar dan balik lagi telat. Sampai jam menjelang pulang, terjadilah kecelakaan di departemen engineering. Prototipe hancur.

Hari keenam Mandra

Semenjak pagi team programmer menyelidiki kejadian kemarin (Mandra mendadak sakit dan meminta lead programmer untuk in charge hari ini). Setelah selidik punya selidik, ia mengambil kesimpulan bahwa prototipe hancur karena adanya pelanggaran enkapsulasi. beberapa engineer mengubah kondisi valid prototipe menjadi tidak valid dengan mengubah nilai mesin dan bahan bakar menjadi yang tidak disetujui. Sehingga ia memutuskan untuk membatasi akses di class Pesawat, sehingga pengguna prototipe2 tidak bisa secara sembarangan mengubah kondisi validnya.

class Pesawat

{

private String mesin;

private String bahanBakar;

public Pesawat()

{

this.bahanBakar="avtur";

this.mesin="diesel";

}

public Pesawat(String mesin, String bahanBakar)

{

this.bahanBakar=bahanBakar;

this.mesin=mesin;

}

void Terbang()

{

System.out.println("Pesawat terbang dengan mesin "+ this.mesin + " dan bahan bakar "+this.bahanBakar);

}

void Mendarat()

{

System.out.println("Pesawat berhasil mendarat");

}

public void JenisPesawat()

{

System.out.println("Jenis : Pesawat " ) ;

}

}

public class Pilot {

public static void main(String[] args) {

Pesawat prototipe2=new Pesawat();

//no unauthorized access

//prototipe2.mesin="2 Tak";

//prototipe2.bahanBakar="Pertamax";

prototipe2.Terbang();

prototipe2.Mendarat();

}

}

Dengan performa Pesawat yang stabil, maka perusahaan mendapatkan banyak order dari Sipil maupun militer. Sehingga top management yang merasa Mandra berhasil menyelamatkan perusahaan diminta untuk menghadiri rapat direksi untuk membahas order terbesar yang pernah diterima perusahaan semenjak berdirinya (biasanya pada bulan ke-9 pada anak bayi.).

“Selamat Pak Mandra atas hasil kerja yang Superb”kata penggemar Mario teguh ini.

“Terima kasih Pak komisaris” Jawab Mandra dengan senyuman puas dan bangga

“Saya rasa Pak Mandra tahu, kalau klient baru kita akan mengikat kontrak dengan perusahaan kita, jika kita berhasil membuat sebuah pesawat baru berjenis penumpang. Dimana Pesawat Penumpang ini harus mempunyai kestabilan seperti prototipe Pesawat yang telah kita kembangkan sebelumnya serta semacam mekanisme baru dimana walaupun Pesawat Penumpang menggunakan feature lama Pesawat tetapi tetap memberikan feature baru dari Pesawat Penumpang, kalau tidak salah istilahnya Polimorphisme Pak Mandra. Kami tahu, kita tidak mungkin membuat Pesawat Penumpang ini dari scratch, karena mereka mengharapkan result dalam 1 hari. Jadi bagaimana Pak Mandra, Can You Do It?”Tegas komisaris bertanya

“Terima kasih atas kepercayaan Bapak, saya akan mendiskusikan ini dengan team saya” jawab Mandra penuh keyakinan.

Terminology Mandra diskusikan adalah : dia asyik-asyik keluruan di senayan city bareng ceweknya dengan mobil kantor dan team programmer peras otak bekerja. Setelah dibuat kaget setengah mati (Malaikat Pencabut Nyawa bersyukur kerjaannya sisa setengah lagi. Team programmer berhasil membuat class Pesawat Penumpang yang merupakan subclass Pesawat atau disebut inheritance, mempunyai kemampuan dan sifat Pesawat dengan tambahan unik Penumpang di class Pesawat Penumpang.

class Pesawat

{

private String mesin;

private String bahanBakar;

public Pesawat()

{

this.bahanBakar="avtur";

this.mesin="diesel";

}

public Pesawat(String mesin, String bahanBakar)

{

this.bahanBakar=bahanBakar;

this.mesin=mesin;

}

void Terbang()

{

System.out.println("Pesawat terbang dengan mesin "+ this.mesin + " dan bahan bakar "+this.bahanBakar);

}

void Mendarat()

{

System.out.println("Pesawat berhasil mendarat");

}

public void JenisPesawat()

{

System.out.println("Jenis : Pesawat " ) ;

}

}

class PesawatPenumpang extends Pesawat

{

int penumpang;

public PesawatPenumpang()

{

this.penumpang=10;

}

public void JenisPesawat()

{

System.out.println("Jenis Pesawat Penumpang dengan jumlah " + this.penumpang + " penumpang" ) ;

}

}

}

public class Pilot {

public static void main(String[] args) {

PesawatPenumpang prototipePenumpang=new PesawatPenumpang();

prototipePenumpang.JenisPesawat();

prototipePenumpang..penumpang=100;

prototipePenumpang.JenisPesawat();

prototipePenumpang.Terbang();

prototipePenumpang.Mendarat();

}}

Ketika hal ini diperlihatkan langsung ke klient, mereka terkagum-kagum. Gila, Hebat, Mantap. Terlebih lagi jumlah penumpang bisa diubah-ubah tanpa mempengaruhi kestabilan Pesawat serta ketika dilihat Jenis Pesawat yang tampak dari Pesawat Penumpang bukan dari Pesawat. Tetapi klient meminta satu permintaan yang membuat top management kelimpungan, kemampuan untuk mengubah mesin dan bahan bakar Pesawat yang sekarang tidak diperbolehkan dari Pesawat Penumpang. Top management untuk kesekian kalinya memanggil Mandra. Dan Mandra menjawab Bisa.

Terminology Mandra Bisa adalah : dia asyik-asyik main Counter Strike dengan listrik kantor dan team programmer peras otak bekerja. Setelah penelitian yang mendalam didapatkanlah hasil yang sesuai permintaan klient tanpa mengorbankan validitas dan kestabilan Pesawat.

class Pesawat

{

protected String mesin;

protected String bahanBakar;

public Pesawat()

{

this.bahanBakar="avtur";

this.mesin="diesel";

}

public Pesawat(String mesin, String bahanBakar)

{

this.bahanBakar=bahanBakar;

this.mesin=mesin;

}

void Terbang()

{

System.out.println("Pesawat terbang dengan mesin "+ this.mesin + " dan bahan bakar "+this.bahanBakar);

}

void Mendarat()

{

System.out.println("Pesawat berhasil mendarat");

}

public void JenisPesawat()

{

System.out.println("Jenis : Pesawat " ) ;

}

}

class PesawatPenumpang extends Pesawat

{

int penumpang;

public PesawatPenumpang()

{

this.penumpang=10;

}

public void JenisPesawat()

{

System.out.println("Jenis Pesawat Penumpang dengan jumlah " + this.penumpang + " penumpang" ) ;

}

}

class Pilot {

public static void main(String[] args) {

PesawatPenumpang prototipePenumpang=new PesawatPenumpang();

prototipePenumpang.mesin="Jet";

prototipePenumpang.JenisPesawat();

prototipePenumpang.Terbang();

prototipePenumpang.Mendarat();

}

}

Dan begitulah akhir dari cerita kita ini. Mandra menjadi pahlawan super. Dia mendapatkan bonus yang sangat lumayan setelah proyek ini selesai, menikah dengan gadis cantik, soleha dan sedikit nakal (soleha bukannya harus kalem lho). Dan para programmer, masih tetap bekerja 9 to 5 di perusahaan tersebut.

Dengarkan suara saya, pada hitungan ketiga anda akan memahami cerita tadi dan menyambungkannya dengan apa yang telah anda ketahui serta terus menggali ilmu dan pengetahuan anda. Satu tambah dua…………


Me the Miner, the Diamond, my Journal and the sun

Was I born a miner? I don’t know. Was I born to be something else? Still I don’t know, but there’s always a need inside of me, an urge to somehow have a diamond. For this mystery I call it God’s will.


Throughout my life, I see men searching for it, fighting for it, ignoring it, collecting it, adoring it, wasting it, be insane from it and even die for it but there’s always a contradiction inside of me about, do I have to do what they do. For what I know life is about a choice. So I choose to be very careful.


Yet I found many men found happiness from it. I saw them smiled seeing it, I saw them blooming from it, and what I most envied from them were how it made them seemed a better man. I watched them, I asked and what I heard were stories and it marveled me.


I hear, I see and I think of it.


They are happy with it because it gives them comfort. Somehow those men trust and believe in it, and sometimes I find myself wondering about this bond and found it exists and real.


It seems this kind of diamond is rare and even for the wealthiest of men don’t have it in their possessions, how could this happen? Many men agree it is God’s will.

So I start my search and my learning together.

I went north where I heard there was a diamond and I believed the news, because I saw it glazing. But no matter how I tried, and maps nor tools could help me to find it. As if, it hide from me. And when I finally found it I realized it only glazed for someone else and the glaze I saw was just a mirage.

So I went south and I found a diamond. I thanked God for it, I found comfort from it and it even made me a better man. I kept it quite a very long time. But then I realized I couldn’t keep it, I realized I was not the perfect guardian for it. So for what I thought was the best interest for me and it, I had to let it go. Although it hurts me then as it was to see it belongs to someone else, I’m happy to find how things are going.

So then I walked lazily to the west, thinking and learning from my new experience and knowledge when I found something. It gave me the same feelings like a diamond. It was also glazing like one, but then I realized it was not a diamond it was an emerald. So I put it back so someone else could find it, someone who were looking for an emerald.

So I went home, and for sometimes I felt my life’s a dull. But one day, my friends came and told me to go east. They said there was a diamond there for me and the one who owned it thought I were the one suited to keep it. So with interest I went and found that it was already in a necklace. And if I tried to change it to a ring, the owner wouldn’t probably agree. So with the first and the last visit, I turned down the offer.

So I went back, and in my loneliness I laughed at all the things I’ve done. I laughed at the laughs, I laughed at the smiles, the feelings, the joys, the hurts, the tears, the do did and done.

I looked for my journal, although I didn’t write a lot in it. But inside it I kept my secrets and deepest feelings. I read and it asked me about what I’ve written.

“What do you like most about diamond?” suddenly the journal spoke.

And I wrote in it. “I like the way it glazes”.

The journal asked me back. “There are a lot of things in the world that glazes” it said.

“But I don’t want just any other things, I want diamond” I wrote.

“I don’t’ understand you”, said the journal.

“But have you ever think why the diamond glazes?” the journal asked.

“It reflects the light” I wrote firmly.

“And where does light come from?” The journal asked.

Without hesitation I answered “The Sun”.

“Who is this sun?” the journal asked.

“I know her for a long time” I wrote, “I now realize it is always there. In the day she lights me, even at night it always finds a way to light me, by the moon which reflects her lights.”

“So the light is the answer”, said the journal.

“Which glazes more a diamond or a sun?” the journal said.

I answered “Diamond glazes, but the sun blazes because it gives more than an aw in the eyes, but also warmth.”

“So why don’t you go to the sun?” the journal wondered.

“She is now in an eclipse. I know this from the way her lights are dimming. And if it ends and if I go to the sun, will I not be blinded, will I not be burnt? For it is ordain by God.” I wrote in haze.

“Have you asked the sun?” the journal wondered.

“About what?” I was confused.

“Ask the sun not to blind and burn you?” The journal replied.

“No“. I answered.

“I thought you said you know the sun a long time, so you have never asked the sun. From this I conclude you don’t know if the sun will harm you or not?” The journal wisely asked.

“From what I heard, saw and read, it is a fact that the sun will harm me.” I said in reply angrily about the notion of my unawareness.

“But not from what you know” the journal calmed me “So, who do you trust, others or yourself?” The journal said in whisper and closed it self.

For a moment there was nothing. But the silence was enough for the journal to see that I was thinking deeply. It was a thought about whether am I so blind about this? Or have I chosen that stupid decision I always make based by the rigid rules I make for myself, because it has always suffered me losses.

“It is just a question?” I asked my self.

“What harm will it come from a question?” I asked

“A lot” I said

“And it could be damaging” I answered.

I stared at the journal that has been with me for so long and kept it silence.

“And if I ask the sun, and turn out she will not blind or burn me, what will I do?” I asked the journal.

But it kept silence, and another voice spoke to me and I recognized it as my own voice.

It said “It is for you to find out”.

Boye and Uzul, 25th October 2007. 21